Menikah memang sudah menjadi sebuah hal kodrati bagi manusia. Hal tersebut dikarenakan sifat makhluk hidup yang harus selalu berkembang biak. Namun di dunia manusia, untuk berkembangbiak diperlukan sebuah aturan yang dinamakan pernikahan. Jadi kita tidak boleh asal mengembangbiakkan makhluk hidup bernama manusia sebelum kita menikah.
Berbicara mengenai pernikahan, saya memang seorang pemuda yang belum menikah. Tapi insyaallah di tahun depan saya akan menikah dengan calon ibu untuk anak anak saya nanti. Semoga rencana ini juga merupakan rencana Allah, sehingga rencana ini bisa terlaksana sesuai dengan takdir dari Ilahi Robbi.
Usia saya saat ini masih 23 tahun my age (niru vicky) dan berarti tahun depan saya masih berusia 24 tahun. Saya merasa usia ini masih cukup muda untuk sebuah pernikahan. Apalagi ketika calon istri juga sepantaran alias usia juga hampir sama. Jadi secara usia kami masih labil dan belum terlalu dewasa untuk menjalani dunia pasca pernikahan yang cukup kompleks.
Oleh karena kami sepantaran, pada awalnya memang cukup ngelu juga untuk menentukan nanti kapan nikahnya. Karena kami merasa sudah cukup lama juga bersama sama, maklum sudah semenjak kelas 3 smp kami berpacaran. Sudah sejak akhir 2004 kami bersama, dan ini menapaki tahun ke-9 kebersamaan saya bersama calon istri.
Sembilan tahun bersama memang bukan waktu yang singkat dan juga bukan waktu yang lama juga. Tidak singkat karena memang banyak sekali kenangan indah dan juga kenangan pahit yang pernah kami rasakan. Mulai dari putus nyambung, sampai putus beneran dan akhirnya nyambung lagi, hehe.
Secara pribadi, saya merasa kedekatan saya dengan calon istri selama sembilan tahun bukan merupakan waktu yang lama. Karena sampai sekarang, masih ada saja sifat dan karakter yang belum saya ketahui dari calon istri saya. Meskipun karakter secara mendasar saya sudah mengetahuinya, tapi tetap saja dalam suatu hal saya masih dikatakan belum mengerti dan nggak ngerti sama yang dia inginkan.
Kembali ke masalah pernikahan, hehe. Kalau masalah persiapan menikah, secara mendetail memang belum kami siapkan. Yang sudah disiapkan hanya tanggal dan maharnya saja. 2 hal tersebut menjadi penting karena masalah tanggal nikah membutuhkan perhitungan yang tepat dan akurat serta sesuai dengan primbon Jawa. Sedangkan mahar itu penting karena dengan itulah saya akan menebus calon istri saya dari orang tuanya, hehe.
Oh iya, masih ada satu lagi yang ingin saya tambahkan. Menurut saya, pernikahan itu bukan perkara yang mudah. Kalau hanya menikah saja semuanya pasti bisa. Tapi jika kita menikah dan harus siap lahir batin untuk menjaga kelangsungan pernikahan serta menjaga hubungan yang baik antara 2 keluarga besar, saya yakin hal ini akan menjadi tidak mudah. Meskipun hal tersebut ada olusinya, namun tetap saja perlu untuk dipersiapkan.
Satu hal yang saya dapat dari orang tua saya ketika saya mengutarakan niat untuk menikahi calon istri saya. Ketika itu beliau langsung bertanya kepada saya,
“Sampeyan wes yakin tah dereng, nek dereng yakin ojok dipeksokno”
Artinya “Kamu sudah yakin apa belum, kalau belum yakin jangan dipaksakan”.
Awalnya saya sempat bingung dengan perkataan ibu saya itu. Tapi setelah saya mencerna perkataan tersebut, saya menginterpretasikan kalimat tersebut sebagai nasihat bahwa dalam pernikahan itu nggak boleh asal dan cuma main main. Butuh keyakinan kuat dan juga kekuatan lahir batin untuk mengarungi dunia pasca pernikahan yang kata orang lebih banyak tidak sesuai dengan harapan ketika sebelum menikah. Jadi kalau memang belum siap, lebih baik jangan dipaksa untuk menikah dulu.
Setelah menimbang nimbang, akhirnya saya meyakini bahwa memang ada kalanya kita harus meningkatkan level kehidupan dengan cara menikah. Karena menurut saya memang sudah waktunya untuk hal tersebut, secara lahir dan batin kami berdua sudah siap, secara keluarga keduanya juga saling menerima, jadi saya anggap beberapa kunci pokoknya sudah terpenuhi. Masalah pasca pernikahan, saya tidak memikirkannya dengan dramatis, saya hanya berdoa agar kelak diberi kemudahan dalam menjalani bahtera rumah tangga.
Kepada shohibul kontes, saya mengucapkan happy anniversary yang ke-10. Semoga selalu lancar rejekinya dan juga selalu diberikan kekuatan untuk menapaki hidup berkeluarga hingga akhir hayat. Semoga keluarga mbak uniek menjadi keluarga yang abadi di dunia dan akhirat, amin..
Kisah pernikahan ini diikutsertakan pada Giveaway 10th Wedding Anniversary by Heart of Mine.
0 komentar:
Posting Komentar