Selamat pagi para blogger sekalian,
Dalam kehidupan sehari hari, kita pasti sering melihat ada anak kecil ataupun orang dewasa yang doyan sekali sama jajanan yang dijual di pasar tradisional ataupun dijual eceran dengan gerobak atau sepeda berkeliling. Sejak kita kecil kita pasti sudah banyak mengenal jajanan yang enak dan memiliki cita rasa tinggi. Bahkan dengan kita melihat saja kita juga pasti akan teringat kisah kisah lucu di masa kecil kita tentang jajanan itu.
Di sini saya akan menampilkan beberapa jajanan yang merupakan Jajanan Kaum Priyayi yang ada di Indonesia yang sampai saat ini masih dikenal dan dipergunakan dalam acara kerajaan ataupun upacara tradisional. Jajanan tersebut adalah sebagai berikut :
Klepon atau kelepon merupakan panganan tradisional yang termasuk jajan pasar. Panganan ini sudah dikenal sajak dulu ketika masih jaman kerajaan. Kue klepon ini biasanya digunakan sebagai sesaji atau sajen dalam rangka syukuran penduduk pada waktu dulu. Dan sampai sekarang pun masih banyak yang menggunakan untuk syukuran terutama syukuran kehamilan.
Panganan ini terbuat dari tepung beras ketan yang dibentuk seperti bola-bola kecil dan diisi dengan gula merah lalu direbus dalam air mendidih. Klepon yang sudah masak lalu digelindingkan di atas parutan kelapa agar melekat, sehingga klepon nampak berbalur parutan kelapa. Sedangkan pewarnanya adalah pewarna alami, warna hijau biasanya berasal dari Daun Pandan, kalau warna kuning dari singkong kuning dan warna merah dari ubi merah.
2. Gethuk Lindri
Gethuk (bahasa Jawa: gethuk) adalah makanan ringan yang terbuat dari ketela pohon atau singkong. Getuk mudah ditemukan di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah. Gethuk juga sering digunakan dalam acara tradisional seperti tingkeban (upacara kelahiran 7 bulan) atau acara syukuran sederhana di rumah rumah.
Gethuk berasal dari Singkong. Caranya adalah singkong dikupas kemudian dikukus atau direbus, setelah matang kemudian ditumbuk atau dihaluskan dengan cara digiling lalu diberi pemanis gula dan pewarna makanan. Cara menghidangkannya dengann ditaburi parutan buah kelapa.
3. Tiwul
Tiwul merupakan makanan yang dibuat dari ketela pohon atau singkong. Tiwul dibuat dari gaplek. Kandungan kalori tiwul lebih rendah daripada beras namun cukup memenuhi sebagai bahan makanan pengganti beras. Tiwul dipercaya mencegah penyakit maag, perut mulas, dan lain sebagainya.
Cara membuat Tiwul adalah dengan meletakkan tepung gaplek di atas tampah, diperciki dengan air sambil diaduk-aduk hingga adonan berbutir seperti pasir, kemudian disisihkan. Adonan dimasukkan ke dalam dandang yang telah dipanaskan dan dialasi daun pisang, letakkan gula merah sisir secara acak kemudian dikukus. Tiwul biasanya disajikan bersama kelapa parut.
4. Lupis
Lupis adalah panganan yang biasanya disajikan bersama klanting. Lupis biasanya terbuat dari ketan. Dalam adat jawa, lupis biasanya disajikan dalam acara mantenan atau pernikahan.
Cara membuat lupis adalah dengan membuat kerucut terlebih dahulu dari daun pisang, kemudian masukkan ketan yang diberi ar kapur sirih dan juga bumbu. Setelah itu direbus sampai masak. Cara penyajiannya adalah dengan ditaburi parutan kelapa dan saus gula merah.
5. Lemper
Lemper merupakan makanan yang tidak terlupakan dalam setiap syukuran di Jawa. Lemper biasanya beraal dari beras ketan yang berisi daging ayam atau abon sapi. Cara pembuatan lemper adalah dengan membuat nasi ketan terlebih dahulu, setelah itu daging ayam atau abon dimasukkan di dalamnya kemudian digulung dengan daun pisang. Setelah itu dikukus atau direbus sampai masak.
Kelima makanan di atas adalah makanan yang sering digunakan dalam syukuran di daerah saya yang masih menganut filosofi Kerajaan Majapahit. Jadi di setiap syukuran, biasanya makanan tersebut pasti akan tersedia di tampah ataupun dibungkuskan dalam kotak jajan.
Ini jajanan yang ngetrend di kampung saya yang merupakan Kampung Priyayi. Bagaimana dengan kampung Anda? Jajanan apakah yang paling ngetop di sana. Semoga jajanan di atas nggak bikin ngiler ya.
Salam unyu dari saya ^^
0 komentar:
Posting Komentar