Selamat pagi sahabat blogger sekalian. Semoga di hari senin ini kita akan selalu semangat dengan aktivitas kita setelah menikmati weekend kemarin.
Sebelum saya menuliskan artikel ini, saya mohon maaf kepada para blogger sekalian. Selama beberapa hari ini, saya belum bisa Blogwalking alias jalan jalan ke rumah sahabat sekalian karena masih ada keperluan menjaga keluarga yang sedang sakit di Rumah Sakit Bina Sehat, Jember. Jadinya ya hanya ada sedikit kesempatan untuk beristirahat dan juga melihat lihat kondisi rumah saya. Apakah rumah saya sudah disapu atau belum, ataukah rumah saya memerlukan sedikit goresan atau tidak.
![]() |
Gambar dari sini |
Pembelajaran yang saya ambil ada dua hal utama, penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Sakit karena rejeki
Banyak orang sering mengatakan bahwa sakit itu adalah sebuah kesialan. Jadi banyak orang beranggapan bahwa sakit itu bukanlah suatu rejeki bagi kita umat manusia. Mereka beranggapan bahwa dengan sakit, rejeki kita akan terputus karena kita sudah tidak bisa lagi bekerja atau mencari nafkah seperti biasanya.
Tapi apabila meninjau lebih jauh lagi, terkadang suatu penyakit itu timbul karena kita terlalu getol atau terlalu rajin untuk mengumpulkan rejeki di dunia. Bagaimana tidak, banyak dari kita yang berkesempatan sebagai PNS bekerja di kantor pada pagi hari namun pada malam hari juga melakukan pekerjaan sampingan seperti menjadi petani, perkebunan atau bahkan perdagangan.
Hal yang sama juga dilakukan oleh kerabat saya yang sakit. Pagi sampai siang ke kantor sebagai guru. Kemudian malam harinya menengok swahnya yang ada di desa (dirawat sendiri). Kadang juga malam harinya langsung rapat di organisasi yang diikuti, yaitu Palang Merah Indonesia cabang Jember dan juga Gapoktan (Gabungan Kelopok Tani).
Dengan aktivitas yang padat tersebut, otomatis akan menyita tenaga dan pikiran. Oleh sebab itu dalam mencari rejeki itu diperlukan manajemen yang baik. Baik dari segi manajemen waktu, tenaga bahkan asupan makanan pun harus kita perhatikan. Jangan sampai kita bekerja berlarut larut hanya dengan kopi dan rokok saja. Paling tidak keteraturan makan juga perlu kita perhatikan semata mata untuk menjaga kesehatan kita agar tetap bisa mencari rejeki sebagaimana biasanya.
Selain itu, hargailah diri Anda dengan berpedoman dengan kata, saya tidak boleh sakit karena rejeki. Sehingga dalam mencari rejeki kita tidak melupakan faktor faktor yang membuat tubuh kita sehat dan bugar.
2. Sakit untuk sabar
Siapa saja tidak akan mengalami sakit. Bahkan atlit judo ataupun peinju pun tidak mau mengalami sakit padahal tubuh mereka terkenal kuat. Hal tersebut memanglah wajar karena sebenarnya dengan adanya suatu penyakit, obat yang digunakan untuk mengobati bukanlah obat yang bersifat lahiriah, melainkan obat yang bersifat batiniyah yaitu Sabar.
Apabila kita mendapati sait dalam tubuh kita, hal yang perlu dilakukan adalah bersabar dan percaya bahwa sakit tersebut merupakan cobaan yang dapat kita lalui. Sehingga dengan pikiran yang positif tersebut, kita bisa menjadi leluasa untuk menyembuhkan penyakit kita dari dalam secara batiniyah.
Coba Anda bayangkan ketika ada seseorang sakit dan rasa sakitnya itu dibayang bayangkan terus. Hal tersebut akan memberikan pandangan kepada otak kita untuk memunculkan rasa sakit itu terus menerus. Oleh karena itulah, pemikiran yang positif yang perlu dimunculkan pada layar pikiran kita sehingga kita tidak menganggap penyakit tersebut sebagai beban hidup namun kita menganggap bahwa penyakit terebut bagian dari hidup yang harus dilalui dan diakhiri dengan senyuman kemenangan berupa kesehatan.
Semoga hal di atas bisa bermanfaat bagi Anda sekalian. Bagi Anda yang sedang sakit, semoga lekas sembuh. Mari kita hiasi pikiran kita dengan hal hal yang positif sehingga hasil yang kita dapatkan adalah hasil yang positif juga.
Terima kasih
Salam unyu dari saya
0 komentar:
Posting Komentar